Kebijakan belajar di rumah di dukung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dengan menurunkan Surat Edaran (SE) Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 mengenai Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus disease (Covid-19) yang dikeluarkan pada 17 Maret 2020 lalu.
Meskipun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa masih ditemukan beberapa masalah dalam pelaksaan pembelajaran daring. Salah satu permasalahan yang erat menjadi kambing hitam adalah tersedianya kuota data internet yang cukup. Sebab, kebanyakan guru menggantungkan penggunaan internet pada wifi sekolah. Terlebih untuk aktivitas yang membutuhkan data besar, seperti untuk mengunduh video pembelajaran.
Sinergi Guru dan Orang Tua
Pembelajaran daring di rumah pun membutuhkan dukungan orang tua. Jika pada pembelajaran di sekolah orang tua hanya bertanggung jawab mengantarkan anaknya maksimal sampai masuk gerbang sekolah, kini peran itu sedikit bergeser. Orang tua diharapkan dapat memantau pembelajaran daring putra-putrinya di rumah masing-masing.
Pada pembelajaran tatap muka di sekolah sebagian besar atau jarang bahkan enggan terciptanya komunikasi antara guru dan orang tua. Kini pada pembelajaran daring pola komunikasi itu perlu diubah. Orang tua dan guru pun diharapkan lebih sering dan efektif lagi dalam komunikasi.
Orang tua wajib mengetahui pembelajaran daring apa yang diberikan oleh guru dan apakah sang anak sudah melaksanakan pembelajaran tersebut dengan baik. Dalam hal ini, kebanyakan pembelajaran daring menyesuaikan dengan jam sekolah. Saat pembelajaran daring orang tua dapat memberikan ruangan khusus yang mudah dipantau (semisal ruang keluarga) sehingga orang tua tahu aktivitas apa yang dilakukan sang anak dan sang anak pun merasa ‘diawasi’.
Guru pun dapat menanyakan langsung kepada orang tua terkait pembelajaran daring yang telah dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk mendaptakan feedback terkait kekurangan dan kelebihan pembelajaran. Dengan adanya feedback dari orang tua akan menambah bahan evaluasi untuk pembelajaran dari ke depan.
Tidak dapat dipungkiri pembelajaran daring merupakan yang paling tepat ditengah-tengah situasi sekarang ini. Pembelajaran daring ini dapat meningkatkan hubungan antara anak dan orangtua. Selain itu, orang tua pun dapat memahami peran guru yang seringkali dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, sinergi antara guru dan orang tua diperlukan dalam proses pembelajaran daring ini. Dengan demikian, siswa tetap mendapatkan haknya untuk ‘tetap belajar’, meskipun tidak di sekolah.
Sumber: https://www.timesindonesia.co.id